Senin, 15 September 2008

Hanya 3 kata

Seminggu yang lalu aku ke rumah teman, sahabat, atau aku anggap dia guruku. Ada tiga kata yang teringat dan harus kuingat untuk jalani hidup ini, yaitu “jujur, benar dan berani”. Apa makna dalam hidup ini ?
Jujur, kita harus jujur dalam melakukan apapun jujur pada siapapun, yang lebih penting jujur pada hati nurani. Kita harus mempunyai kebebasan untuk memilih diantara banyak pilihan. Pilihan itu harus pilihan yang jujur, tidak ada kebohongan. Jika bohong berarti kita telah membuat terali besi yang mengitari tubuh. Satu kali bohong akan disusul kebohongan yang berulang-ulang untuk menutupi kebohongan itu. Jangan sampai bohong menjadi baju kita.
Benar, apa yang kita lakukan harus benar. Kriteria benar menurut agama dan keyakinan kita. Hanya kebenaran agama yang dapat menjamin kita selamat. Jujur dan benar, adalah dua kata sejoli yang dapat menjadi alat penyelamat kita. Allah selalu menolong orang yang jujur dan benar. Tidak benar bahwa siapa yang jujur akan hancur. Justru sebaliknya. Siapa yang bohong dan tidak benar tinggal menunggu hitungan waktu menuai bencana.
Berani. Dengan jujur dan benar saja, masih hitungan iman yang lemah karena masih dalam hati belum direalisasikan. Belum diamalkan. Dengan Berani berarti kita siap atas resiko atas kejujuran dan kebenaran yang kita pilih. Resiko dapat enak atau menyakitkan. Berani karena benar di tengah tengah kemunafikan akan membawa resiko yang menyakitkan. Menjadi orang yang dicemooh, dikucilkan atau dikeluarkan dari lingkungan. Tapi itu hanya sementara. Waktu akan berputar. Menerangi kebenaran.
Dengan berani atas mengungkapkan kebenaran secara jujur, perjuangan kita akan kelihatan hasilnya. Setiap waktu perbuatan kita dinilai oleh Allah. Bahkan manusia lebih canggih meilai orang lain daripada diri sendiri. Gajah dipelupuk mata tidak tampak, kuman diseberang lautan tampak. Pepatah yang pantas untuk hal ini.
Tidak ada yang perlu ditakuti jika kita berpegang pada 3 kata itu. Selama jujur tidak ada kebohongan, selama benar kita tegakkan dan berani ambil resiko meski sangat meyakinkan, hanya menunggu waktu akan kita petik hasilnya. Kemenangan di endingnya. Kemenangan yang sebenarnya. Tidak akan pernah ada terali besi penjara di hadapan tubuh kita.
Becik ketitik olo ketoro.....


To next..... Cuman dua kalimat, kita akan selamat.....
Ngantuk kapan2 aza ya .....

Tidak ada komentar: